Saturday, June 25, 2011

Sembelit Tanda Gangguan Pada Jantung

Perempuan lanjut usia perlu waspada jika mengalami konstipasi atau sembelit yang parah karena bisa jadi kondisi tersebut merupakan salah satu tanda jantung yang bermasalah.
Sembelit terjadi jika buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu dengan buangan yang keras dan kering. Sembelit parah terjadi jika buang air besar kurang dari satu kali per minggu.
Sejumlah peneliti di Amerika Serikat menemukan perempuan lanjut usia yang mengalami sembelit berisiko lebih tinggi terserang penyakit jantung dibanding yang lebih rutin buang air besar.
Menurut mereka, sembelit kronis bisa menjadi faktor risiko penyakit jantung akibat diet rendah serat, kurang olahraga dan memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi.
Penemuan itu diperoleh setelah para peneliti mengamati 73 ribu wanita pascamenopause selama enam hingga 10 tahun.  
   
Para wanita itu diminta melaporkan kondisi kesehatan dan gaya hidup mereka, termasuk apakah mereka mengalami sembelit selama sebulan terakhir.
Sebanyak 35 persen dari perempuan itu mengalami sembelit. Dan selama beberapa tahun berikutnya, dibanding perempuan lain, mereka lebih mungkin mengalami sumbatan arteri, serangan jantung atau stroke, atau meninggal akibat penyakit jantung.
Di antara perempuan yang mengalami sembelit parah, kurang dari dua persen yang mengalami kejadian kardiovaskuler setiap tahun pengamatan. Sedangkan untuk perempuan yang buang air besarnya rutin, angka itu hanya di bawah satu persen.
Namun kaitan itu tidak terlihat saat para peneliti menghitung faktor lain, termasuk usia, berat badan, diet, olahraga dan faktor serangan jantung seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi.
Akhirnya, hanya konstipasi parah yang tetap berkaitan dengan masalah jantung. Namun sulit untuk mengambil kesimpulan tentang hal itu.
   
"Konstipasi mungkin menjadi sarana untuk membantu menentukan perempuan yang memiliki sejumlah risiko mengalami penyakit kardiovaskuler," kata Dr Elena Salmoiragi-Blotcher yang memimpin penelitian itu. Salmoirago-Blotcher adalah ahli jantung di Fakultas Kedokteran, Universitas Massachusetts di Worcester.
Menurut dia, diperlukan lebih banyak penelitian  untuk menegaskan penemuan itu. Namun, katanya, semua perempuan pascamenopause perlu dievaluasi untuk mengetahui faktor risiko stroke dan penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.
Ia juga menyarankan kaum perempuan untuk sadar bahwa sembelit mungkin menjadi satu tanda bagi masalah jantung. Dan mereka mungkin perlu mempertimbangkan perubahan gaya hidup untuk mengatasi masalah itu, dibandingkan dengan tergantung pada obat pencahar.
Dikutip dari Tribunnews.com

No comments:

Post a Comment