Friday, June 17, 2011

Indahnya Keutamaan Bulan Rajab

Kata "Rajab" dalam bahasa arab berarti "Agung". Diberikannya nama Rajab bagi bulan itu, karena bangsa arab menghormati dan mengagungkannya, sampai-sampai pintu Kabah dibuka oleh para petugasnya selama satu bulan penuh di bulan Rajab, padahal di lain bulan hanya dibuka hari senin dan kamis. Dan berkata mereka : Bulan Rajab adalah bulannya Allah, Ka'bah rumah Allah dan hamba adalah hamba Allah, maka tidak dilarang hamba Allah memasuki rumah Allah di dalam bulan Allah. Dan tidak hanya itu saja Indahnya Keutamaan Bulan Rajab, berikut berbagai penjelasan mengenai keutamaan bulan Rajab;


Menurut Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda :
Sesungguhnya  di syurga ada suatu sungai bernama "Rajab", warnanya lebih putih dari susu, rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa berpuasa sehari dalam bulan Rajab akan diberi minum oleh Allah dari sungai itu.


Dihikayatkan bahwa di Baitul Maqdis ada seorang perempuan ahli ibadah, jika tiba bulan Rajab, ia membaca surat " Al-Ikhlas" saban hari dua belas kali dengan melepas pakaian suteranya dan mengenakan pakaian yang kasar-kasar. Pada suatu ketika dalam bulan Rajab, ia jatuh sakit dan berwasiat pada puteranya, apabila ia mati supaya dikubur bersama pakaian kasarnya. Akan tetapi si anak bahkan membungkus mayat ibunya dengan pakaian halusnya sekedar riya. Syahdan, dalam mimpi si anak melihat ibunya seakan-akan marah sambil berkata padanya : Kenapa engkau tidak melaksanakan wasiatku? Tergugahlah si anak dari tidurnya dalam keadaan takut dan bergegas menggali kembali kubur ibunya yang ternyata kosong tidak terdapat mayat dalamnya. Dalam keadaan terheran-heran, menyesal, ia menangis tersedu-sedu dan seketika terdengar suara olehnya yang berkata : Tidaklah engkau tahu, bahwa siapa yang mengagung-agungkan bulan Rajab tidak akan Kami tinggalkan sendirian di dalam kuburnya. (Zubdatul wai'dzin)

Diriwayatkan bahwa Sayidina Abubakar r.a berkata :
Jika sepertiga malam telah lewat pada hari jumat pertama pada bulan Rajab, maka berkumpullah di Ka'bah semua malaikat yang berada di langit maupun di bumi dengan tiada ada yang ketinggalan. Disitu mereka dipandang oleh Allah dan mendengarkan firmanNya yang berbunyi : Hai malaikatKu! mintalah sesukamu! Ya Tuhan kami! berkata para malaikat, " Permintaan kami ialah , bahwa Tuhan mengampuni orang-orang yang berpuasa dibulan Rajab." "Aku telah mengampuni mereka " jawab Tuhan.

Menurut riwayat Siti A'isyah r.a bahwa Rasulullah bersabda :
Semua orang lapar di hari qiamat, kecuali para Nabi dan keluarganya serta orang-orang yang berpuasa di bulan Rajab,Syaban, dan Ramadhan. Mereka tidak merasa lapar maupun dahaga. (Zubdatul Wa'idzin)

Dikabarkan bahwa pada hari Qiamat terdengarlah suara yang berseru : Di manakah mereka ahli Rajab ( yang beribadah dan berpuasa dibulan Rajab )? Lalu keluar cahaya yang diikuti oleh Jibril dan Mikail dan disusul oleh orang-orang ahli Rajab dan bersama-sama melewati Shirath secepat kilat yang menyambar. Bersujudlah mereka kemudian sebagai tanda syukur bahwa mereka telah lulus melewati Shirath. " Angkatlah kepalamu hari ini, firman Allah, kamu telah melakukan sujud di dunia dalam bulan Ku, berangkatlah ke tempat-tempatmu (syurga).

Dihikayatkan oleh Tsauban bahwa ia pada suatu ketika berjalan bersama Rasulullah berhenti sejenak dan menangis tersedu-sedu. Kenapa Rasulullah menangis? tanya Tsauban, lalu bersabda Rasulullah saw :
Aku berdoa untuk mereka yang sedang disiksa dalam kuburnya, maka diringankanlah oleh Allah siksanya. Hai Tsauban!
Coba mereka berpuasa satu hari dan tidak tidur satu malam dalam bulan Rajab, mereka tidak akan disiksa dalam kuburnya. Kemudian bertanya Tsauban : Adakah puasa satu hari dan ibadah satu malam dalam bulan Rajab mencegah siksa kubur?
Rasulullah menjawab dan bersabda :
Hai Tsauban! Demi Allah yang mengutus aku sebagai Nabi, tiada seorang muslim ataupun muslimah yang dengan ikhlas dan melulu untuk Allah berpuasa satu hari dan beribadah satu malam dalam bulan Rajab, melainkan baginya dicatat oleh Allah pahala ibadah satu tahun puasa di waktu siangnya dan ibadah di waktu malamnya.(Zubdatul Wa'idzin)

Barangsiapa di suatu malam hari bulan Rajab bersembahyang dua puluh rakaat dengan membaca di tiap-tiap rakaat surat Alfatehah dan surat Al-Ikhlas dan bersalam sepuluh kali dilindungi oleh Allah dia dan keluarga serta anak-anaknya dari bala' di dunia dan di akhirat. (Zubdatul Wa'idzin) 


Dikatakan bahwa bulan Rajab mendapat julukan TULI, karena dalam bulan itu para malaikat yang bertugas mencatat amal-amal manusia hanya mencatat amal-amal kebajikan dan tidak mencatat kejahatan dan maksiat berlainan dengan lain-lain bulan dimana kebajikan dan kejahatan dicatat bersama. Karena dalam bulan Rajab mereka tidak mendengar kejahatan atau maksiat yang dicatat.(Misykatul Anwar) Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw, bersabda:
Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan Allah yang tuli. Barangsiapa dalam bulan itu berpuasa sehari dengan penuh iman dan ikhlas, patut memperoleh ridho Allah yang terbesar dan siapa yang berpuasa dua hari tidak dapat digambarkan oleh ahli langit dan bumi kemuliaan apa yang tersedia baginya disisi Allah. Dan barangsiapa berpuasa tiga hari diselamatkan dari segala bala' di dunia dan adzab akhirat dan dari penyakit gila, kusta,sopak dan dari fitnahnya Dajjal, dan barangsiapa berpuasa tujuh hari tertutup baginya tujuh pintu neraka dan siapa yang berpuasa delapan hari terbuka baginya delapan pintu di syurga dan siapa yang berpuasa sepuluh hari segala apa yang diminta dari Allah akan diberinya dan siapa yang berpuasa lima belas hari diampuni oleh Allah segala dosanya yang sudah lalu dan digantinya dengan kebajikan dan barang siapa menambah akan ditambah pahalanya oleh Allah.


Dikatakan bahwa kata "Rajab" terdiri dari tiga huruf : " Ra" menunjukkan rahmat Allah, " ja " menunjukkan dosa dan maksiat dan " ba " menunjukkan barakahnya Allah, seakan- akan Allah berfirman : Hai hambaku!
Aku telah menempatkan dosa dan maksiatmu diantara barakah dan rahmatKu, maka tidak akan dicatat lagi bagimu dosa ataupun maksiat karena kehormatan bulan Rajab.(Majalisul Abrar)
Menurut Abu Muhammad Alkhallal, bahwa Ibnu Abbas ra, berkata :
Puasa hari pertama dari bulan Rajab berarti tebusan dosa tiga tahun, hari kedua tebusan dosa dua tahun, dan hari ketiga tebusan dosa setahun, dan selanjutnya tiap hari ialah tebusan dosa sebulan. (Jami' Saghir) 






No comments:

Post a Comment