Apa yang menyebabkan hancurnya sebuah hubungan? Ketidaksetiaan? Ketidakcocokan? Sudah tidak cinta lagi? Semua bisa jadi benar.
Namun
ada satu hal konyol yang bisa menghancurkan hubungan. Satu hal yang
membuatmu mengambil keputusan yang salah, hingga mengakhiri hubungan,
namun diakhiri sesal belakangan. Itulah asumsi.
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, asumsi adalah: 1) dugaan yang diterima sebagai
dasar; 2) landasan berpikir karena dianggap benar.
Sadarkah kamu,
dalam hubungan asmaramu, berapa banyak keputusan salah yang kamu ambil
(yang lalu kamu sesali) yang terjadi hanya karena kamu berasumsi?
Nyatanya, dia tidak membicarakan kamu di tweet-nya yang terkesan galau itu.
Dia berkata jujur saat bilang hanya tak sengaja bertemu mantannya di sebuah mall.
Dan dia memang benar sedang sibuk sehingga butuh beberapa jam untuk membalas SMS kamu.
Saya
yakin, tidak semua wanita sering berasumsi. Juga tidak menutup
kemungkinan, laki-laki melakukan hal yang sama. Tapi mari kita akui
bersama, banyak wanita yang sering berasumsi berdasarkan informasi yang
ia anggap fakta. Entah itu gosip miring yang ia terima dari sahabatnya,
atau tweet pasangannya, atau karena ia baru saja membaca sebuah artikel
tentang percintaan di Yahoo! She tentang ciri-ciri laki-laki
peselingkuh. Semua ditelan mentah-mentah, dan menghasilkan sebuah
asumsi.
Mungkin, sekali lagi mungkin, kebiasaan ini terjadi
akibat wanita memang terbiasa memperhatikan detil. Wanita lebih suka
memperhatikan hal-hal kecil pada sebuah hubungan. Pria mungkin tidak
begitu peduli tentang apa yang dia tulis di Twitter. "Toh itu hanya
twit." "Toh aku tak membicarakan kamu." Tapi wanita seringkali berasumsi
tentang apa yang sedang ada di pikiran sang kekasih saat ia mentwit hal
itu.
Pria juga tidak terlalu peduli jika suatu hari secara
tidak sengaja ia bertemu dengan mantannya di mall. "Toh itu nggak
sengaja." "Toh kita cuma ngobrol sebentar, nggak sampai 3 menit." Tapi
tidak dengan wanita. Kamu memikirkan dengan seksama apa saja percakapan
yang mungkin terjadi di antara pacarmu dan mantannya, bagaimana mereka
memanfaatkan 3 menit itu untuk mengingat masa lalu mereka, bahkan
mungkin saling mengungkapkan rasa rindu?
Asumsi tidak akan
membuat masalah selesai. Bahkan ia bisa menimbulkan masalah-masalah
lainnya. Oleh karena itu, luangkanlah waktu kamu untuk memendam
asumsi-asumsi itu dalam-dalam. Berhenti menduga-duga. Berhenti
menerka-nerka. Dan berhenti terlalu banyak memikirkan
kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi.
Lalu bagaimana cara menghapuskan kebiasaan ini? Empat langkah sederhana di bawah ini mungkin bisa membantu kamu.
Jangan
mencerna info mentah. Apapun berita atau bahkan gosip yang kamu
dapatkan, jangan serta merta mempercayainya. Manusia diberikan dua buah
telinga, mungkin agar kita lebih bijak untuk mendengar permasalahan dari
dua sisi. Jika ada sahabatmu yang mengatakan, "Eh, kemarin gue lihat
cowok lo jalan sama cewek di mall," betapapun terpercayanya sahabatmu,
betapapun dekatnya kalian, simpan dulu emosimu sampai kamu mendengar
penjelasan dari sang kekasih. Selalu ada dua sisi dari setiap cerita.
Jangan
gunakan pesan teks. Sekali lagi, jangan pernah menggunakan fasilitas
pesan teks, BBM, Yahoo! Messenger, atau WhatsApp untuk membahas hal
sensitif seperti ini. Komunikasi menggunakan teks akan lebih rentan
menemui kesalahpahaman. Tidak adanya intonasi, mimik muka, dan respon
instan dari lawan bicara akan membuat komunikasi itu seringkali
terdistorsi. Tentu kamu tidak ingin usaha menyelesaikan masalah, justru
menimbulkan masalah yang lain, kan? Sebisa mungkin carilah waktu untuk
bertemu. Jika kamu LDR, ya, setidaknya, lakukan video call.
Tanamkan
rasa saling percaya dengan pasangan. Temui pasanganmu, tanya dia apa
benar ia pernah jalan dengan wanita lain. Perhatikan ekspresi mukanya
saat ia menjawab. Perhatikan bagaimana matanya saat mengatakan padamu
bahwa berita itu tidak benar. Jangan langsung tuduh ia berbohong, karena
itu akan menunjukkan kamu lebih percaya pada sahabatmu dibanding
kekasihmu. Padahal bisa jadi keduanya berkata jujur, namun pacarmu punya
alasan yang tepat yang tak diketahui sahabatmu.
sumber : Gelar Pradipta Utama | Yahoo! SHE
No comments:
Post a Comment